Advertisement
Lampung Utara - Februari - 2025 - "jurnal5 | Begitu banyak pemberitaan di beberapa media online yang sumber beritanya dari ulah Oknum oknum yang mengaku wartawan, tanpa adanya wawancara dengan Nara sumber yang mengetahui atau terlibat dari informasi yang di buat viral terkait Tuduhan adanya tuduhan fitnah pemalsuan tanda tangan, Pemalsuan Tahun ke matian dan Pemalsuan akta Kematian.
Hi. Budi Santoso ( 57 tahun) selaku Korban yang di tuduh dan di beritakan oleh di duga Oknum-oknum wartawan sampai shock dan terkena Psikologi nya. Karena pemberitaan tersebut sangat memukul mental Pak haji dan keluarga besarnya.
Dari mana sumber informasi tuduhan tersebut?? Ini yang jadi pertanyaan pak haji selaku korban.
Di depan awak media Team investigasi Media blbNewsTv Hi budi Santoso menceritakan semuanya tentang teror teror berupa Link link berita media yang banyak di kirim masuk ke Nomor whatsapp nya, belum lagi telpon telpon dari mereka yang meneror,
katanya itu berita tetapi kenapa hanya dikirim ke nomor whatsapp saya doang, setelah viral ada berita sanggahan dari beberapa media yang benar benar meliput dan mencari sumber sumber informasi dan berhasil di kumpulkan dan di beritakan barulah berita berita mereka yang hanya selama ini untuk meneror saya ( Pak haji) baru mereka tampil kan ke Publik.
Team media blbNewsTv di pimpin langsung oleh ka biro nya ( Riki) langsung mencari Nara sumber ahli waris Alm wito bin legimin selaku penjual / pemilik tanah awalnya, blbNewsTv berhasil mewawancarai Mas Qanan selaku anak kandung Almarhum wito bin legimin dan selaku saksi yang menanda tangani dan saksi yang melihat ayahnya juga menanda tangani surat surat dokumen jual beli di tahun 2017 sewaktu ayahnya (Alm wito) masih hidup.
Menurut keterangan mas Qanan tidak ada satupun wartawan yang datang mewawancarai dia ( mas Qanan) terkait tuduhan pemalsuan tanda tangan atau terkait pertanyaan tahun kematian ayahnya yang di tuduhkan di palsukan oleh Pak Haji, tidak ada satu pun yang mewawancarai tetapi kok tiba tiba ayah kami Almarhum wito bin legimin di beritakan wafat di tahun 2012 dan katanya tidak ikut menanda tangani surat jual beli. Ini aneh kata mas Qanan dan berita berita tersebut tidak benar bila katanya sumber informasi dari kami selaku keluarga ahli waris yang menjual. Dan kami selaku keluarga Bapak Almarhum wito bin legimin merasa di zolimin juga, ayah kami sudah meninggal malah di jadikan bahan berita yang tidak benar, ayah kami orang baik kok tega di bawa bawa yang menjadi isu fitnah untuk membenarkan tuduhan mereka terhadap pak haji yang benar-benar membeli dengan proses yang syah. Kami selaku anak anak dari Almarhum Wito tidak pernah mempermasalahkan soal tanah yang telah di jual ayah kami sewaktu beliau masih hidup atau setelah wafat ini.
Ini termasuk fitnah kubur bagi ayah kami, atas kelakuan oknum-oknum wartawan yang tidak jelas motifnya apa? terhadap korban fitnah pak Haji ( budi santoso). Ucap adik perempuan mas Qanan sambil meneteskan air mata dan ketakutan.
Dia berkata tolong mas ayah saya sudah meninggal dunia, kenapa kok jadi pemberitaan terkait tuduhan pemalsuan tanda tangan terhadap pak haji. Tolong mas sampaikan ke oknum oknum wartawan itu jangan ganggu kami atau Almarhum ayah kami. Ucapnya di depan team blbNewsTv sambil menangis sedih.
Tanah tersebut sekarang memang milik Pak Hi. Budi santoso dan pak Haji tidak pernah memalsukan tanda tangan dan tahun kematian ayah kami. Ujar Mas Qanan saat di wawancarai oleh Ka biro blbNewsTv dan di dokumentasi kan dalam bentuk audio visual serta di saksikan seluruh keluarga kami beserta Pak Rt.
Jelas Berita berita yang telah beredar dan viral sangat tidak bertanggung jawab, ini sudah mencoreng nama baik korban yaitu Pak Hi. Budi Santoso serta keluarga almarhum pak wito dan secara tidak langsung mencoreng juga profesi jurnalis yang selama ini adalah salah satu profesi mulia yang menjadi corong informasi publik ke semua jaringan media sosial dan TV.
Pak haji saat diwawancarai oleh blbNewsTv menjelaskan bahwa beliau akan menempuh proses ini secara hukum, bukan hanya pencemaran nama baik dan berita fitnah saja, tetapi lebih dari itu yaitu ini terkait masalah dokumen surat surat tanah yang saya beli, kok bisa ada di tangan mereka para oknum oknum wartawan, walaupun hanya foto copy sertifikat, foto copy surat jual beli dan foto copy kwitansi ,
itu sumber-sumber nya dari mana??? Sedangkan saya sebagai pemilik tidak tau, saya kira tersimpan di arsip arsip rumah saya di metro atau di mana saya lupa ujar pak haji.
Bila mereka punya foto copy nya sudah pasti mengkopy dari dokumen surat surat yang asli. Ungkap pak haji dengan keyakinan nya.
Surat laporan polisi kehilangan sudah di terima. Namun pak haji akan membawa permasalahan ini lebih jauh karena banyak sekali teror teror dari mereka via telpon whatsapp yang menantang pak haji untuk silahkan lapor Polisi.
Hebat jika bisa memproses kami secara hukum, kami ini wartawan, kami ini kebal hukum, ungkap pak haji saat di wawancarai oleh blbNewsTv saat meragakan bahasa mereka oknum wartawan saat di telpon.
Semua ini ada rekamannya, di saat mereka oknum oknum tersebut meneror saya ( pak haji) via telpon whatsapp.
Saya sudah meminta pendampingan hukum ( Lawyers), dan semuanya saya serahkan ke Kuasa Hukum saya. Ucap pak haji dengan suara sedikit bergetar.
Saya ingin keadilan dan kebenaran tetap di tegakkan. Dan saya percaya ke polisian pasti bisa mengungkap kasus ini. Demi hukum dan ke adilan. Ujar Hi Budi Santoso.
Dari sungkai utara, lampung utara.
( AYU jURNAL5 & team )