Jurnal5.com
Minggu, 03 November 2024, November 03, 2024 WIB
Last Updated 2024-11-03T12:54:26Z

Optimalisasi Pendapatan Daerah, Samsat Haurgeulis Bersama Pemkab Indramayu Gelar Gebyar Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor

Advertisement

Jurnal5.com - Indramayu, Putra Indramayu asal Kecamatan Haurgeulis, yang saat ini menjabat sebagai Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI dan masih tercatat sebagai Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Amilin, mendapat kesempatan menjadi narasumber dalam seminar dengan tema Investing in Education: Opportunity in Green Engineering for Green Transition yang digelar Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika-Eropa (KSIA Amerop) Kementerian Luar Negeri RI dan European Union (EU).

Prof. Amilin mengatakan, seminar yang dilaksanakan di Gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada hari Rabu, 30 Oktober 2024, lalu tersebut merupakan salah satu rangkaian dalam sharing information dari Campus France (Chayma Neddad) dan DAAD (Olivia J. Sopacua) serta European Higher Education Fair (EHEF) 2024.

Adapun narasumber lainnya yang menyampaikan paparan dalam kegiatan tersebut di antaranya adalah Prof. Sarjiya, Ph.D. (Head of Centre for Energy Studies of Gadjah Mada University), Endah Cahyaningrum (General Manager of National Company of Indonesia), dan Dr. Ing. Ir. Ova Candra Dewi (University of Indonesia) yang membahas ” Mapping EU Higher Education Programmes and Student Scholarships in Green Engineering for Indonesia’s Green Transition “.

“Ini merupakan suatu kebanggaan bisa menjadi salah satu pembicara dalam forum internasional,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Amilin menjelaskan mengenai peta okupansi nasional dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dengan hadirnya KKNI ini, ia menyebut bahwa sistem tersebut menjadi jembatan untuk menyetarakan kualifikasi di antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja serta mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi tenaga kerja dari negara lain yang akan bekerja di Indonesia sesuai penjenjangan yang ada.

“KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional, dan sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran ( learning outcomes ) nasional yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia nasional yang bermutu dan produktif,” ungkapnya.

Seminar yang dipandu oleh Diplomat Senior RI yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan RI London, Khasan Ashari, dibuka oleh Direktur Kemitraan UGM, Prof. Puji Astuti, dengan pembicara kunci Direktur KSIA Amerop, Nidya Kartikasari, dan Ms. Anneleen Van Landeghem. Kegiatan ini diikuti oleh para peneliti, dosen, mahasiswa, serta delegasi dari beberapa negara Eropa. (WN)