Jurnal5.com
Kamis, 03 Oktober 2024, Oktober 03, 2024 WIB
Last Updated 2024-10-03T15:55:11Z
Ragam

Lestarikan Adat Budaya, Pjs. Bupati Indramayu Hadiri Sedekah Bumi di Desa Jatimulya

Advertisement

Jurnal5.com - Indramayu, Pjs. Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M. Si menghadiri acara adat Sedekah Bumi yang digelar di Desa Jatimulya, Kecamatan Terisi, pada Rabu (2/10/2024).

Kehadirannya didampingi oleh Camat Terisi, Kuwu Desa Jatimulya, serta sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Acara ini merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat desa terhadap hasil bumi yang telah diperoleh selama setahun terakhir.

Dalam laporannya, Kuwu Desa Jatimulya, Rastim menyampaikan, acara adat Sedekah Bumi ini rutin diadakan setiap tahun. Sebanyak 991 tumpeng disiapkan oleh warga desa sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan dalam acara ini.

Menurutnya, untuk tahun ini kegiatan tersebut didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebesar Rp58.879.000,-.

“Terima kasih kepada Pjs. Bupati yang telah hadir dan juga terima kasih kepada seluruh warga Desa Jatimulya yang telah berpartisipasi dalam acara ini,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pjs. Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M. Si mengungkapkan apresiasi atas pelaksanaan Sedekah Bumi yang tidak hanya melestarikan tradisi adat, tetapi juga memperkuat rasa syukur atas anugerah Tuhan.

Dedi Taufik juga memberikan hadiah uang tunai bagi warga yang berpartisipasi dalam lomba Ogoh-Ogoh yang diadakan dalam rangkaian acara.

Hadiah sebesar Rp1.000.000 diberikan untuk juara 1, Rp750.000 untuk juara 2, dan Rp500.000 untuk juara 3. Hal ini dilakukan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan desa.

"Indramayu memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan produktivitas pertanian dengan dukungan penyuluh, pupuk yang cukup, serta pengelolaan lahan dan air yang baik,” tambahnya.

Acara Sedekah Bumi ini juga dimeriahkan dengan lomba kreasi ogoh-ogoh yang melibatkan inovasi masyarakat desa. Karnaval ogoh-ogoh yang diadakan pada siang hari menjadi daya tarik utama bagi warga dan pengunjung dari desa lain. Malam harinya, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan desa serta mendukung program ketahanan pangan nasional yang tengah digalakkan oleh pemerintah pusat. (WN)