Advertisement
Jurnal5.com - Indramayu, Sebagai pengembangan bisnis, PT. Polytama Propindo menambah jumlah kapasitas produksi menjadi 300 ribu ton per tahun. Penambahan kapasitas produksi ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan propylene di Indonesia.
Untuk mempersiapkan penambahan jumlah produksi tersebut, PT. Polytama Propindo melakukan groundbreaking pembangunan EPCC Jetty dan Propylene Storage Tank, Rabu (18/9/2024).
Groundbreaking dilakukan oleh Presiden Direktur PT. Polytama Propindo Joko Pranoto, Direktur Utama PT. Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson, Direktur Utama PT. Tuban Petrochemical Industries Sukriyanto, Direktur Utama PT. Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman, dan lainnya.
Presiden Direktur PT. Polytama Propindo Joko Pranoto mengatakan, groundbreaking ini menjadi awal dari pengembangan PT. Polytama Propindo tahap 2 dari kondisi saat ini. Diharapkan pada tahun 2027 pembangunan bisa selesai dan pabrik bisa beroperasi sehingga bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya Kabupaten Indramayu.
Selain itu, lanjut Joko, pengembangan pabrik ini sebagai upaya hilirisasi industri petrochemical. Pengembangan tahap dua ini akan dibangun pelabuhan Jetty khusus sepanjang 900 meter ke arah laut dan storage propylane tank.
“Polytama akan mendapatkan suplai bahan dari Balongan, Cilacap, dan Balikpapan. Kita harap pembangunannya berjalan lancar bisa on time, on budget, on safety dan lainnya,” katanya.
Sementara itu Dirut Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, proyek yang dilakukan PT. Polytama Propindo ini sangat penting untuk kesejahteraan rakyat indonesia secara keseluruhan khususnya Kabupaten Indramayu yang akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi.
Di tempat yang sama Direktur Utama PT. Tuban Petrochemical Sukriyanto mengatakan, setelah dilakukan berbagai pertimbangan dan kajian serta mempertimbangkan lokasi, maka PT. Polytama Propindo yang berlokasi di Kabupaten Indramayu dipilih sebagai lokasi pengembangan karena sangat siap.
“Ini menjadi rezeki bagi masyarakat Indramayu. Kita juga berharap dengan pengembangan pabrik ini bisa mengurangi impor propylene sebesar 40 persen,” papar Sukriyanto.
Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, dengan pengembangan pabrik PT. Polytama Propindo ini diharapkan terus berkembang dan menjadi terbesar di Indonesia apalagi didukung dengan suplai bahan baku yang tersedia dari Pertamina.
Nina menegaskan, setiap pengembangan usaha atau bisnis di Kabupaten Indramayu pihaknya telah mengeluarkan regulasi bahwa 80 persen harus diisi oleh pekerja lokal.
“Ini komitmen kita pemerintah daerah untuk terus menjadikan perekonomian Kabupaten Indramayu bangkit melalui pengembangan 6 Kawasan Industri yang tersebar di 10 kecamatan,” katanya.
Pada groundbreaking tersebut juga diserahkan santunan bagi anak yatim – piatu bagi desa-desa penyangga di sekitar pabrik PT. Polytama Propindo. (WN)