Advertisement
Nama: Muhammad Faiz Rantisi
Kelas: Mbs23A
Nim: 42303038
Jurnal5 -//- Dalam era globalisasi ekonomi yang semakin kompleks, pemahaman tentang fungsi uang menjadi semakin krusial. Sementara sistem ekonomi konvensional telah lama mendominasi pandangan global tentang uang, ekonomi Islam menawarkan perspektif yang unik dan menarik untuk dikaji. Konsep uang dalam Islam tidak hanya mencakup aspek material, tetapi juga mempertimbangkan dimensi spiritual dan etika yang menjadi fondasi ajaran agama ini.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam fungsi uang dalam perspektif ekonomi Islam, sebuah sistem yang berakar pada prinsip-prinsip syariah dan bertujuan menciptakan keadilan ekonomi serta kesejahteraan sosial. Berbeda dengan pandangan konvensional yang sering menjadikan uang sebagai komoditas, Islam memandang uang sebagai alat yang memfasilitasi pertukaran dan aktivitas ekonomi yang produktif.
Melalui eksplorasi konsep ini, kita akan melihat bagaimana Islam menawarkan alternatif yang menarik dalam memahami dan mengelola uang di tengah tantangan ekonomi kontemporer. Dari larangan riba hingga dorongan untuk investasi yang etis, perspektif Islam tentang fungsi uang menyajikan wawasan yang dapat memperkaya diskusi global tentang ekonomi dan keuangan.
Dengan memahami fungsi uang dalam ekonomi Islam, kita tidak hanya memperluas cakrawala pengetahuan ekonomi, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih adil, stabil, dan berkelanjutan. Mari kita telusuri bersama bagaimana ajaran Islam membentuk pemahaman unik tentang salah satu elemen paling fundamental dalam kehidupan ekonomi kita: uang.
Menurut buku Ekonomi Islam karya Adiwarman A. Karim (2015), uang dalam Islam didefinisikan sebagai sesuatu yang secara umum diterima sebagai alat tukar dalam transaksi dan pembayaran utang. Karim menekankan bahwa dalam Islam, uang bukan merupakan komoditas, melainkan alat untuk mengukur nilai dan memfasilitasi pertukaran barang dan jasa.
Fungsi Uang
Dalam perspektif ekonomi Islam, uang memiliki beberapa fungsi yang berbeda dari pandangan ekonomi konvensional. Ekonomi Islam berfokus pada prinsip-prinsip syariah dan nilai-nilai moral yang diusung dalam Al-Qur’an dan Hadits. Berikut adalah beberapa fungsi uang dalam perspektif ekonomi Islam:
Medium of Exchange (Alat Tukar): Uang berfungsi sebagai alat tukar yang memudahkan transaksi antarindividu atau antarperusahaan. Dalam ekonomi Islam, uang harus memiliki nilai intrinsik yang dapat diukur dan dihargai oleh masyarakat.
2. Store of Value (Simpanan Nilai): Uang juga berfungsi sebagai simpanan nilai yang memungkinkan individu atau perusahaan untuk menyimpan nilai mereka dalam bentuk uang yang dapat dihargai di masa depan. Dalam ekonomi Islam, simpanan uang harus dilakukan dengan cara yang halal dan tidak mengandung unsur riba.
Unit of Account (Satuan Akuntansi): Uang berfungsi sebagai satuan akuntansi yang memudahkan penghitungan nilai barang dan jasa. Dalam ekonomi Islam, penghitungan nilai harus dilakukan dengan cara yang adil dan tidak mengandung unsur riba.
Standard of Deferred Payment (Standar Pembayaran yang Ditunda): Uang berfungsi sebagai standar pembayaran yang ditunda, memungkinkan individu atau perusahaan untuk melakukan pembayaran di masa depan. Dalam ekonomi Islam, pembayaran harus dilakukan dengan cara yang halal dan tidak mengandung unsur riba.
Medium of Payment (Alat Pembayaran): Uang berfungsi sebagai alat pembayaran yang memudahkan transaksi jual beli. Dalam ekonomi Islam, pembayaran harus dilakukan dengan cara yang halal dan tidak mengandung unsur riba.
Instrument of Economic Development (Intrumen Pembangunan Ekonomi): Uang dapat digunakan sebagai instrumen pembangunan ekonomi yang memungkinkan pemerintah atau lembaga ekonomi untuk melakukan investasi dan mengelola sumber daya ekonomi. Dalam ekonomi Islam, investasi harus dilakukan dengan cara yang halal dan tidak mengandung unsur riba.
Indicator of Economic Performance (Indikator Kinerja Ekonomi): Uang dapat digunakan sebagai indikator kinerja ekonomi yang memungkinkan pemerintah atau lembaga ekonomi untuk menilai kinerja ekonomi suatu negara atau perusahaan. Dalam ekonomi Islam, indikator kinerja harus dilakukan dengan cara yang adil dan tidak mengandung unsur riba.
Dalam ekonomi Islam, fungsi uang harus selalu diarahkan untuk kepentingan umum dan tidak boleh mengandung unsur riba. Uang harus digunakan untuk memudahkan transaksi, menyimpan nilai, dan mengelola sumber daya ekonomi dengan cara yang halal dan adil.
Secara keseluruhan, Islam memberikan panduan yang jelas mengenai uang dalam kehidupan sehari-hari umatnya. Islam mengajarkan agar umat Muslim memiliki sikap yang bijak dalam mengelola, menggunakan, serta berbagi uang sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan uang dalam perspektif Islam.
Sumber:
*Jurnal Ilmiah Al-Tsarwah*: “Money in Islam: Economic and Social” (DOI: 10.30863/al-tsarwah.v6i1.5169).
*Jurnal UIN Syarif Hidayatullah*: “How Does Money Function in the View of Islamic Economics?” (DOI: 10.54956/eksyar.v10i2.438).
*KnE Publishing*: “Money in Islamic Economics Perspective” (DOI: 10.18502/kss.v9i2.15030).
*Journal of Islamic Monetary Economics and Finance*: “The Money Demand Functions in Islamic Economy” (DOI: 10.21098/jimf.v4i2.922).
Penulis: Muhammad Faiz Rantisi, Mahasiswa STEI SEBI depok.