Advertisement
Bekasi,"jurnal5.com".Bekasi Cabang Bungin,
Dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang tersembunyi di balik kedok anggaran pelulusan telah terungkap, di SMP Negeri 1 Cabangbungin. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pihak sekolah, telah ber musyawarah untuk anggaran pelulusan Sekolah kepada para orang tua siswa. sebesar 425.000 serta rapot 50.000.Kamis 6 juni 2024.
Anggaran yang diminta dianggap tidak wajar oleh beberapa orang tua Siswa, Hal ini menjadi perhatian serius karena bertentangan dengan regulasi pendidikan yang mengatur tentang pungutan di sekolah.
Pihak sekolah diingatkan bahwa praktek pungutan dengan alasan apapun, termasuk untuk sumbangan, tidak diperbolehkan sesuai dengan Permendikbud No.75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Meskipun demikian, praktik pungutan masih terjadi di sekolah di SMPN 1 Cabangbungin, menurut pengakuan seorang orang tua Siswa, yang tidak di sebutkan nama nya
hmd, yang orang tua Siswa kelas IX , menegaskan bahwa anggaran yang berkedok buat pelulusan ini telah berlangsung sejak anaknya masuk sekolah. Dia juga mencatat bahwa pada tahun sebelum nya tidak sebesar ini.sekarang anggaran pelulusan sebesar Rp.425.000 .(empat ratus dua puluh lima ribu rupiah)tambahTebus rapot 50.000.
Hal yang sama juga juga ditegaskan beberapa orang tua Siswa. anggaran di SMP Negeri 1 Cabangbungin, semakin memperlihatkan ketidaksesuaian antara permintaan anggaran dengan tujuan yang sebenarnya. orang tua Siswa yang merasa terbebani dengan biaya-biaya tambahan ini semakin besar . pentingnya penegakan regulasi pendidikan yang melarang pungutan semacam itu. Perlu tindakan konkret untuk menindaklanjuti pengungkapan ini agar tidak lagi merugikan para orang tua Siswa di SMPN 1 Cabangbungin serta mencegah terulangnya praktek serupa di sekolah-sekolah lain di Bekasi.
Humas SMP 1 Cabangbungin. Tomi,lewat telpon WhatsApp, ga ada tanggapan apa-apa bang terkait pemberitaan ,itu tugas abang sebagai jurnalis pers. cuman saya miris,abangkan pernah miris di SMP. saya juga miris sama abang,cuman abang tidak menghargai kerja saya sebagai manusia,jadi susah buat komunikasi,jadi abang sendiri yang ngan curin sendiri komunikasi sama saya kan .ucapnya
Hingga berita ini diterbitkan, investigasi masih terus dilakukan untuk mengklarifikasi lebih lanjut mengenai dugaan pungli di SMP Negeri 1 Cabangbungin serta untuk menindaklanjuti pelanggaran tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku.
(Efri&tim)